Selasa, 01 April 2014

jenis jenis mesin bor

ass wr wb
baiklah kali ini saya akan memosting tentang jenis jenis mesin bor, ok lansung saja .,.,. inilah dia tetderet teret.,.,.,.,.,



1. MESIN BOR
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan mesin bor yang digunakan, diantaranya meliputi:
• Tipe/ model mesin bor
• Diameter lubang
• Sliding stroke
• Berat mesin bor
• Power unit
• Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
• Hoisting capacity (kapasitas)
• Dimensi (panjang x lebar x tinggi)

Dalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut
1. Mesin Bor Tumbuk
2. Mesin Bor Putar
3. Mesin Bor Putar – Hidrolik

1. 1. Mesin Bor Tumbuk
Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke dalam lubang bor.
Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan melepaskan butiran – butiran pada lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan mengurangi daya tumbuk bor.
Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat lambat, slurry diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba (bailer) atau sand pump. Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk diantaranya adalah:
• Kekerasan lapisan batuan
• Diameter kedalam lubang bor
• Jenis mata bor
 
• Kecepatan dan jarak tumbuk
• Beban pada alat bor

Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat penumbuk yang merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang drill-stemnya. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika dibandingkan denngan mesin bor putar dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kelebihannya:
• Ekonomis:
-Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
-Biaya transportasi lebih murah
- Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
- Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
• Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
• Tanpa sistem sirkulasi.
• Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
• Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil

Kekurangannya:
• Kecepatan laju pemboran rendah
• Sering terjadi saling putus
• Tidak bisa mendapatkan core
• Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
• Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
• Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak hambatan

1. 2. Mesin Bor- Hidrolik
Pada mesin bor putar – hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang berasal dari berat stang bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan hidrolik, stang bo dan putaran mata bor di atas formasi batuan. 
Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui rongga anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida bor yang digunakan.
Adapun contoh mesin bor putar – hidrolik adalah:

1. 2.a. Top Drive 
Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara, tenaganya berasal dari unit transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa.
Penetrasinya dapat langsung sepanjang stang bor yang dipakai (umumnya sepanjang 3,6m – 9 m), sehingga jenis mempuyai kinerja yang paling baik.

1. 2. b. Spindle
Pada jenis ini pemutarannya bersifat statis, kemajuan pemboran sangat dipengaruhi oleh panjang spindle (umumnya antara 60 m – 100 m), dan tekanan hidrolik yang dibutuhkan. 

Adapun spesifikasi mesin bor yang digunakan adalah:
• Merk
• Kapasitas
• Berat
• Kemampuan rotasi
• Dimensi


semoga postingan kali ini bermanfaat bagi teman2, 

Senin, 17 Maret 2014

pengelompokan mineral

Ass wr. Wb.
      Pada kesempatan kali ini saya akan memosting tentang pengelompokan mineral,


Berdasarkan beberapa sifat sifat tertentu yang dimiliki oleh mineral, maka mineral-mineral yang ada di alam ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok mineral. Bedasarkan hal tersebut, James D. Dana, seorang Professor Yale University pada tahun 1873 mengelompokkan mineral dalam beberapa kelompok berdasarkan kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal menjadi 8 kelompok, yaitu :

1.    Unsur bebas
2.    Sulfida (Mengandung S)
3.    Oksida (Mengandung Oksigen)
4.    Halida
5.    Karbonat
6.    Sulfat (Mengandung SO4)
7.    Phosfat
8.    Silikat

1.   Unsur Bebas
Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal (native element). Unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3 sub kelompok,antara lain logam, semilogam, dan nonlogam. Kelompok native element umumnya very malleable and ductile, serta memiliki specific gravity range yang besar.

§  · Logam
1.    Tembaga (Cu), sistem kristal isometrik
2.    Perak (Ag), sistem kristal isometrik
3.    Platina (Pt), sistem kristal isometrik
4.    Emas (Au), Sistem kristal isometrik

§  Semilogam, contohnya :
1.    Arsenik (As), sistem kristal Heksagonal
2.    Bismuth (Bi), sistem kristal Heksagonal

§  · Nonlogam
1.    Belerang (S), sistem kristal orthorombic
2.    Intan (C), sistem kristal isometrik
3.    Grafit (C), sistem kristal  isometrik


     2. Sulfida (Mengandung S)

Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelompok sulfida merupakan kombinasi antara logam atau semilogam dengan belerang (S). Biasanya terbentuk pada urat batuan atau dari larutan hidrotermal.
Beberapa contoh mineral sulfida :


Argentite (Ag2S)            Kalkosit (Cu2S)               Bornite (Cu3FeS4)
Galena (PbS)                  Alabandite (MnS)             Sphalerite (ZnS)
Kalkopirit (CuFeS2)       Cinnabar (HgS)                Pyrite (FeS2)
Marcasite (FeS2)           Arsenopyrite (FeAsS)       Molybdenite (MoS)
Niccolite (NiAs)             Realgar (AsS)                   Stibnite (Sb2S3)



Beberapa manfaat dari mineral kelompok sulfida :
a. Galena (PbS) : digunakan dalam industry cat, penyimpanan baterai, easily fussible alloy, perkakas. Merupakan sumber utama metallic lead dan juga bijih perak.
b. Argentite (Ag2S), merupakan bijh perak yang penting.
c. Kalkosit (Cu2S), merupakan bijih tembaga yang penting.
d. Alabandite (MnS), sebagai produk pembakaran.
e. Sphalerite (ZnS): sumber seng yang penting, digunakan dalam galvanisasi besi dan dalam pembuatan kuningan, kawat seng, dan dry cell, digunakan dalam industry kima dan medis.
f. Cinnabar (HgS), sumber utama mercury yang digunakan dalam berbagai industri.
g. Stibnite (Sb2S3), digunakan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, alloy, cat, dan dalam peralatan medis.
h. Pyrite (FeS2), sebagai mineral yang berasosiasi dengan emas, pembuatan asam sulfat dan copperas.
i. Molybdenite (MoS), digunakan dalam pembuatan baja, iron castings dan dalam peralatan perkakas kecepatan tinggi.


    3.Oksida

Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).

Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O).

Beberapa contoh mineral oksida :
1.     SnO2     =    Cassiterite
2.     Al2O3    =     Corundum
3.     Fe2O3    =    Hematit
 4. Halida

Mineral sebagai persenyawaan Halides
1.     CaF2 = Fluorite
2.     NaCl = Halite


    5. Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).Carbonat, nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau semilogam dengan anion yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3).

Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh mineral nitrat dan borat adalah niter (NaNO3) dan borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O)


Beberapa contoh mineral karbonat :
1.     CaCO3 = Calcite
2.     CaMg (CO)2 = Dolomite
3.     MgCO3   = Magnesite

     
6. Sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.

Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.

Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite (calcium sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.



     7. Posfat

Mineral sebagai persenyawaan Phosphat
Ca5(PO4)3F      = Apatite


    8. Silikat

Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). 

Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.

Beberapa contoh mineral silikat :
1.     Na(AlSi3O8)      = Albit
2.     (MgFe)2SiO4= Olivine



Demikianlah postingan kali ini semoga bermanfaat buat teman teman sekalian,,.,.,.,
    

                                                                                                “Salam anak tambang”

anak tambang


Kamis, 06 Maret 2014

tekstur batuan metamorf

macam macam tekstur batuan metamorf


Tekstur Berdasarkan Ketahanan Terhadap Proses Metamorfosa
Relict/Palimpset/Sisa; masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya. Awalan blasto digunakan untuk penamaan tekstur batuan metamorf ini. Batuan yang mempunyai kondisi seperti ini sering disebut batuan metabeku atau metasedimen.
Kristaloblastik; terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak. Penamaannya menggunakan akhiran blastik.
· Tekstur Berdasarkan Ukuran Butir
Fanerit; butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata.
Afanit; butiran kristal tidak dapat dilihat dengan mata.
· Tekstur Berdasarkan Bentuk Individu Kristal
Euhedral; bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan kristal itu sendiri.
Subhedral; bila kristal dibatasi sebagian oleh bidang permukaannya sendiri dan sebagian oleh bidang permukaan kristal di sekitarnya.
Anhedral; bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain di sekitarnya.
Idioblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk euhedral.
Hypidioblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk subhedral
Xenoblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk anhedral.
· Tekstur Berdasarkan Bentuk Mineral
Lepidoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk tabular.
Nematoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk prismatik.
Granoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas mineralnya sutured (tidak teratur) dan umumnya berbentuk anhedral.
Granuloblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas mineralnya unsutured (lebih teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk anhedral.
· Tekstur khusus yang umumnya akan tampak pada pengamatan petrografi :
Porfiroblastik; terdapat beberapa mineral yang ukurannya lebih besar dari mineral lainnya. Kristal yang lebih besar tersebut sering disebut sebagai porphyroblasts.
Poikiloblastik/sieve texture; tekstur porfiroblastik dengan porphyroblasts tampak melingkupi beberapa kristal yang lebih kecil.
Mortar texture; fragmen mineral yang lebih besar terdapat pada massa dasar material yang berasal dari kristal yang sama yang terkena pemecahan (crushing).
Decussate texture; tekstur kristaloblastik batuan polimineralik yang tidak menunjukkan keteraturan orientasi.
Sacaroidal texture; tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.
Berdasarkan jumlah tekstur yang dimilikinya, tekstur batuan metamorf dibagi menjadi dua, yaitu :
§ Homeoblastik; jika batuan metamorf tersebut hanya memiliki satu tekstur batuan.
§ Heteroblastik; jika batuan metamorf tersebut memiliki lebih dari satu jenis tekstur batuan.

Selasa, 04 Maret 2014

sifat fisik mineral

Pendiskripsian Sifat Fisik Mineral

Mineral dapat diklasifikasikan atas sifat-sifat dasar yaitu : sifat kimia, sifat kristal, manfaat atau kegunaan, jalur dan banyaknya mineral tersebut membentuk suatu batuan dan lain-lain. Mineral merupakan unsur tunggal dapat pula berupa senyawa kimia bahkan senyawa kimia yang komplek.

Dalam praktikum Kristalografi dan Mineralogi diklasifikasi berdasarkan kandungan zat kimia yang dominan yang terdapat didalamnya, maka mineral dapat klasifikasikan menjadi beberapa golongan atau group, yaitu native elements, sulfides,oxides, hidroxides, carbonates, sulphates, dan silicates.

4.1 Native Elements
Adapun beberapa mineral yang tergolong dalam native elements antara lain .Unsur-unsur native elements jarang terdapat dipermukaan ataupun didalam kerak bumi. Native elements ini bukan merupakan golongan pembentuk batuan (rock forming).

Asal mula pembentukan mineral native element berkaitan dengan pengerasan atau pembentukan magma dengan reaksi kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi kimia yang bertemperatur dan memiliki tekanan yang tinggi.

Mineral golongan native elements ini biasanya terdiri hanya satu unsur saja, tetapi kadang-kadang terdapat juga campuran dari mineral lain yang jumlahnya sangat sedikit didalamnya. Unsur-unsur yang membentuk mineral golongan native element merupakan satu jenis unsur kimia saja tanpa berasosiasi dengan unsur yang lainnya. Mineral native elements ini sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen atau juga batuan metamorf.

PENDEPKRIPSIAN :

Ø Emas (Au)
1. Warna (Colour) : Kuning emas
2. Cerat (Streak) : Kuning emas
3. Kilap (Luster) : Kilap logam
4. Perawakan (Habit) : Glanular
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Hackly
7. Kekerasan (Hardness) : 3
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 19,4 – 15,5
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : Au
- Klas : Native element
- Group : Gold group
12. Sistem Kristal : Isometri
11. Asosiasi dan Kegunaan : Bismuth, Kwarsa, Pyrite
Untuk bahan perhiasan.

Ø Bismuth (Bi)
1. Warna (Colour) : Cokelat
2. Cerat (Streak) : Cokelat
3. Kilap (Luster) : Metalic
4. Perawakan (Habit) : Glanular
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Earthly
7. Kekerasan (Hardness) : 2,5
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,09 – 2,33
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : Bi
- Klas :Native element
- Group : Carbon group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Sulfur, besi

Bahan campuran logam
Ø Belerang/Sulfur (S)
1. Warna (Colour) : kuning
2. Cerat (Sreak) : Kuning
3. Kilap (Luster) : lilin
4. Perawakan (Habit) : Granular
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 1,5-2,5
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specivic Gravity) : 2,7
Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : S
- Klas : Native Element
- Group : Sulfur Group
11. Asosiasi dan Kegunaan : - Pyrite,tembaga, perak
- obat-obatan, pupuk, kosmetik

Ø Grafit (G)
1. Warna (Colour) : Hitam
2. Cerat (Streak) : Hitam
3. Kilap (Luster) : Kilap lemak
4. Perawakan (Habit) : Glanular
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Even
7. Kekerasan (Hardness) : 2,5
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Britle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,09 – 2,23
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : C
- Klas : Native element
- Group : Carbon group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Batu beku pegmatik
Untuk pembuatan alat tulis.

4.2 Sulfides
Adapun beberapa conto dari mineral golongan sulfides ini antara lain :
Kelompok mineral sulfide menduduki urutan kedua dalam klasifikasi mineral berdasarkan unsur-unsur kimianya, tetapi jika ditinjau dari banyak sedikitnya masa yang terdapat dilapisan kerak bumi maka golongan sulfides menduduki posisi yang terakhir.
Unsur-unsur sulfides seperti halnya golongan native elements maka golongan inipun merupakan unsur yang tidak pembentuk batuan (rock farming), namun golongan sulfides ini merupakan golongan yang sangat penting, hal ini karena unsur-unsur kimia yang membentuk merupakan kombinasi dari berbagai bentuk dari belerang. 

Asal mula terbentuknya sulfides sangat bekaitan erat dengan pengendapan dari larutan-larutan air panas. Dan aktivitas gunung api serta instrusi magma. Tetapi kadang-kadang ditemukan juga mineral golongan sulfides ini merupakan hasil dari pengerasan atau pembekuan magma walaupun jumlahnya sangat sedikit.
Kebanyakan mineral golongan sulfides mempunyai kilap logam (Metalic) sedangkan berat jenisnya umumnya tinggi dan kekerasannya umumnya rendah.
mineral-mineral yang termasuk dalam golongan mineral sulfates ini merupakan mineral pembentuk batuan (rock forming) yang sangat penting yang terbentuk dari hasil pengendapan batuan. 

PENDEPKRIPSIAN :
Ø galena (PbS)
1. Warna (Colour) : Hitam
2. Cerat (Streak) : Abu-abu
3. Kilap (Luster) : Metalic
4. Perawakan (Habit) : Glanular
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Hackly
7. Kekerasan (Hardness) : 2,5
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Malleable
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 7,58
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : PbS
- Klas : Sulfides
- Group : Galena group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Pyrite, Chalcite

Untuk bahan industri logam timah


PENDEPKRIPSIAN :
Ø Calcopyrite (CuFeS2)
1. Warna (Colour) : Kuning Kehijauan
2. Cerat (Sreak) : Hitam
3. Kilap (Luster) : Metalik Logam
4. Perawakan (Habit) : Menjarum
5. Belahan (Cleavage) : Tidak Sempurna
6.Pecahan (Fructure) : uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 3,5-4
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specivic Gravity) : 4,1-4,3
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : CuFeS2
- Klas : Sulphides
- Group : Calcopyrite Group
11. Asosiasi dan Kegunaan : - pyrite
- Bahan campuran tembaga

Ø Pyrite (FeS2)Spalerit (Zn,Fe)S
1. Warna (Colour) : Kuning
2. Cerat (Streak) : Coklat kehitaman
3. Kilap (Luster) : Metalic
4. Perawakan (Habit) : Glanular
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 6 – 6,5
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Malleable
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 4,95 – 5,11
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : FeS2
- Klas : Sulfides
- Group : Pyrite group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Iron, Galena, Chalcopyrite
Untuk pembuatan Sulfur dioksida.

4.3 Oxides dan Hidroxides
Golongan mineral oxides terbentuk dari magma yang mengalami pembekuan atau magma yang mengintruksi batuan lainnya. Mineral golongan oxides merupakan mineral pembentuk batuan (rock forming). Pada mineral golongan oxides dan hidroxides mineral yang terbentuk paling akhir pada seri reaksi Bowen yaitu kwarsa. Beberapa contoh mineral yang merupakan golongan mineral oxides antara lain .Cuprit (Cu2O)
Sedangkan golongan hidroxides yang hampir sama dengan golongan oxides ini juga merupakan mineral pembentuk batuan (rock forming) dan mineral ini banyak ditemukan di alam. Seperti halnya golongan mineral hidroxides inipun terbentuk dari pembekuan magma dipermukaan kulit bumi atau dibawah kulit bumi ataupun hasil ubahan dari instruksi magma terhadap batuan sampingnya.

Adapun beberapa mineral yang merupakan mineral dari golongan oxides ini antara lain yaitu :

PENDEPKRIPSIAN :
Ø Magnetit (MnO(OH))
1. Warna (Colour) : Putih
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Kilap tanah
4. Perawakan (Habit) : Glanular
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 3,5 – 4,5
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,0 – 3,12
10. Kemagnetan : Diagmagnetik
11. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : MgCO3
- Klas : Carbonates
- Group : Calcite
12. Asosiasi dan Kegunaan : Talck, Chlorite, Serpentine

Untuk bahan campuran garam dan
Magnesia..
Ø Limonite (Fe2­O3H2­O)
Warna (Colour) : Kuning
2. Cerat (Streak) : Kuning
3. Kilap (Luster) : Earthy Luster (Kilap tanah)
4. Perawakan (Habit) : Clloform
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Uneven Fructre
7. Kekerasan (Hardness) : 5 - 5,2
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle Tancity
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,3 – 4.3
10. Kemagnetan : Diagmagnetik
11. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : Fe2­O3H2­O
- Klas : Hidroxides
- Group : Diaspore Group
12. Asosiasi dan Kegunaan : Asosiasi dengan Lipidocortise Kegunaan untuk bahan baku induistri tembaga

Ø Corondum (Al2O3)
Warna (Colour) : Abu-abu Kecoklatan
2. Cerat (Streak) : Abu-abu
3. Kilap (Luster) : Adamatine Luster (Kilap Intan)
4. Perawakan (Habit) : Granullar (Rounded Habits)
5. Belahan (Cleavage) : Tak ada
6. Pecahan (Fructure) : Even Fructre
7. Kekerasan (Hardness) : 9
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle Tancity
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,9 – 4.1
10. Kemagnetan : Diagmagnetik
11. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : Al2O3
- Klas : Oxides
- Group : Hematite Group
12. Asosiasi dan Kegunaan : Asosiasi dengan Silika,Felsfar Kegunaan untuk manufacture Optik

Ø Hematite (Fe2O3)
Warna (Colour) : Coklat Kehitaman 
2. Cerat (Streak) : Merah Kehitaman 
3. Kilap (Luster) : Submetallic Luster (Kilap Luster)
4. Perawakan (Habit) : Tabular (Falaned Habits)
5. Belahan (Cleavage) : Sempuarna
6. Pecahan (Fructure) : Unevan Fructre
7. Kekerasan (Hardness) : 5-6
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle Tancity
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,9 – 4.1
10. Kemagnetan : Diagmagnetik
11. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : Fe2O3
- Klas : Oxides
- Group : Hematite Group
12. Asosiasi dan Kegunaan : Asosiasi dengan Limonite dan Clays
Kegunaan untuk bahan baku besi
Golongan mineral oxides dan hidroxides ini terkadang terdapat juga sebagai mineral penting pada batuan metamorfosa, dan sering juga terdapat sebagai vein (urat pada suatu lapisan batuan).

Adapun kegunaan mineral-mineral oxides dan hidroxides ini kebanyakan digunakan pada industri-industri kimia, industri untuk bahan-bahan bangunan, industri alumunium dan sebagainya.

4.4 Carbonates
Adapun mineral pada golongan ini dibagi menjadi 3 group, conto mineral yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah :
Mineral-mineral yang termasuk dalam golongan ini adalah mineral-mineral yang mengandung dan terdiri dari senyawa-senyawa garam asam karbon.

Beberapa diantara mineral golongan ini menjadi mineral-mineral pembentuk batuan (rock forming) atau pembentuk batuan. Yang berasal dari endapan dan metamorfosa dari lapisan tanah dan batu. Ciri khas yang paling menonjol dari mineral-mineral golongongan carbonates adalah dapat bereaksi dengan HCl. Reaksi ini mmenghasilkan karbon dioksida (CO2) yang terlihat seperti buih yang memberi kesan mineral tersebut seperti mendidih.
Mineral-mineral pada golongan carbonates sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen ada juga pada batuan metamorf. Pada batuan sedimen yaitu pada batuan gamping, sedangkan pada batuan metamorf yaitu pada batuan marmer (marble).

Beberapa kegunaan dari mineral-mineral pada golongan ini diantaranya adalah mineral-mineral pada golongan ini diantaranya adalah untuk dipakai pada industri kimia, juga untuk bahan bangunan.

PENDEPKRIPSIAN
Ø Calcite (CaCO3)
1. Warna (Colour) : Putih
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Kilap kaca
4. Perawakan (Habit) : Membilah
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 3
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,710
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : CaO3
- Klas : Carbonate
- Group : Calcite group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Dolomite
Untuk bahan pembuatan semen.

Ø Dolomite (CaMg(CO3)2)
1. Warna (Colour) : Putih
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Kilap lemak
4. Perawakan (Habit) : Menyerat
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 3,5 – 4,0
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,8 – 2,9
10. Kemagnetan : Diagmagetik
11. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : CaMg(CO3)2
- Klas : Carbonates
- Group : Calcite group
12. Asosiasi dan Kegunaan : Calcite
Untuk bahan baku industri semen.

Ø Magnesite (MgCO3)
1. Warna (Colour) : Putih kehitaman
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (vitreus luster)
4. Perawakan (Habit) : Rounded habits (granular)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 3,5 – 4,0
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,0 – 3,12
10. Kemagnetan : Diagmagetik
11. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : MgCO3
- Klas : Carbonates
- Group : Calcite group
12. Asosiasi dan Kegunaan : Calcite
Untuk bahan baku industri semen.
4.5 Sulphates
Beberapa conto mineral golongan sulfates ini antara lain :
Adapun proses pembentukan dari mineral ini sebagai akibat dari mengendapnya garam-garam asam belerang dari permukaan bumi ataupun yang merupakan hasil dari produk oksidasi sulfida.

Sedangkan kegunaan dari pada mineral golongan sulfates ini lebih banyak digunakan dalam industri kimia dan bahan bangunan. Mineral-mineral golongan sulfates ini kebanyakan ditemukan pada batuan beku, sedimen dan metamorf serta pada urat suatu lapisan batu (vein).

PENDEPKRIPSIAN
Ø Gypsum (CaSO42H2O)
1. Warna (Colour) : Putih kecoklatan
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (Pearly luster)
4. Perawakan (Habit) : Elongated habits (tabular)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Evan
7. Kekerasan (Hardness) : 2
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Sectile
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,35
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : CaSO42H2O
- Klas : Sulphates
- Group : Melanterite group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan anhydrite dan halite
untuk bahan campuran pada industri semen

4.6 Silicates
Mineral golongan ini dibagi menjadi tiga group, conto yang termasuk golongan mineral silikat ini antara lain adalah :
Mineral-mineral yang termasuk pada golongan silicates ini adalah mineral dengan jenis dan jumlah yang terbanyak yaitu sekitar 73%. Mineral-mineral pada golongan silicates sangat banyak dijumpai baik didalam kerak bumi ataupun diatas permukaan bumi.

Mineral-mineral pada golongan ini adalah mineral yang terbanyak yang menjadi mineral pembentuk batuan (rock forming). Silikat merupakan komponen dari batuan utama yang terbentuk akibat pembekuan atau pendininan magma, dan juga mineral-mineral pada golongan ini yang terbentuk akibat metamorfosa thermal. Kadang-kadang pembentukannya juga sebagai akibat lelehan magma akibat aktifitas gunung api.

Pada umumnya mineral-mineral pada golongan silikat ini mempunyai senyawa-senyawa (unsur) kimia yang kompleks. Salah satu cirri khas dari mineral golongan ini adalah silikat yang terdapat didalamnya (SiO4) dengan ion oksigen pada aspek-aspek dan satu ion silicon pada titik pusatnya. Pada silikat tetrahedron (SiO4) saling berhubungan pada aspek-aspeknya membentuk cicin, rantai dan pita. Sistem tetrahedron seperti diatas tergantung pada komposisi kimianya dan ketentuan dari sifat fisika mineralnya.

Silikat yang berbeda jaringan ionnya (silikon) digantikan oleh ion alumunium disebut dengan alumusilikat. Sifat dari silicaterosrock forming yaitu terdapat pada mineral olivine, augit hornblende, muskovit, dan lain-lain. Sedangkan kegunaan dari mineral-mineral silikat berguna mulai dari keperluan industri kimia, untuk obat-obatan, keperluan industri bangunan, dan untuk perhiasan.

PEDEPKRIPSIAN
Ø Kwarsa (SiO2)
1. Warna (Colour) : Colourless
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Kilap kaca
4. Perawakan (Habit) : Meniang
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 7
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,653 – 2,660
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : SiO2
- Klas : Silicates
- Group : Quarts group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Galena
Untuk bahan pembuatan kaca.

Ø Hornblende (Ca,Na)2-3(Mg, Fe+2, Fe+3, Al)5 (AlSi)8O22(OH)2
1. Warna (Colour) : Hitam kehijauan
2. Cerat (Streak) : Abu-abu
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (Viterous luster)
4. Perawakan (Habit) : Rounded habits (granular)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Even
7. Kekerasan (Hardness) : 6
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,0 – 3,4
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : (Ca,Na)2-3(Mg, Fe+2, Fe+3, Al)5 (AlSi)8O22(OH)2
- Klas : Silicates
- Group : Amphibole group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan magnetite dan limonite
Untuk penelitian dan koleksi

Ø Muscovite KAl2 (AlSi3)O10(OH)2
1. Warna (Colour) : Coklat ke putih-putihan
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (Viterous luster)
4. Perawakan (Habit) : Flanttened habits (bladed)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Even
7. Kekerasan (Hardness) : 2,5 - 4
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Elastic
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,8 – 2,9
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : KAl2 (AlSi3)O10(OH)2
- Klas : Silicates
- Group : Mica group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan kyanite, kwarsa dan orthoclase
Untuk industri semen, karet dan kertas

Ø Orthoclase (KAlSi3O8)
1. Warna (Colour) : Putih
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic (pearly luster)
4. Perawakan (Habit) : Flanttened habits (bladed)
5. Belahan (Cleavage) : Sempurna
6. Pecahan (Fructure) : Uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 6
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 2,56
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : KAlSi3O8
- Klas : Silicates
- Group : Feldspar group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan kwarsa, plagioklas
Untuk industri collector dan penelitian

Ø Olivine (MgFe) SiO4
1. Warna (Colour) : Coklat kehitaman
2. Cerat (Streak) : Putih
3. Kilap (Luster) : Non metallic luster (vitreous luster)
4. Perawakan (Habit) : Rounded habits (granular)
5. Belahan (Cleavage) : Buruk
6. Pecahan (Fructure) : Choncoidal
7. Kekerasan (Hardness) : 6,5 – 7
8. Sifat Dalam (Tenacity) : Ductile
9. Berat Jenis (Specific Gravity) : 3,27 – 4,20
10. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry) : (MgFe) SiO4
- Klas : Silicates
- Group : Olivene group
11. Asosiasi dan Kegunaan : Berasosiasi dengan serpentite

Untuk bahan permata dan untuk koleksi


demikianlah posting kali ini, semoga bermanfaat bagi teman teman.,.,.